iklan atas halaman

Indonesia Di Ambang Resesi

Indonesia Di Ambang Resesi
Indonesia Di Ambang Resesi
Indonesia sedang berada di ambang Resesi ini diutarakan Presiden Joko Widodo dalam rapat bersama para gubernur di Istana Kepresidenan Bogor 15 Juli 2020 lalu ,menurutnya ekonomi Indonesia telah merosot abis-abisan pada Kuartal pertama dan kedua tahun 2020 ,kini pertaruhannya ada pada Kuartal ketiga Yani antara bulan Juli sampai September bila performa Kuartal ketiga CHA bisa didongkrak bisa dipastikan Indonesia masuk jurang Resesi tapi faktor apa saja yang membuat Indonesia terancam terperosok keadaan Resesi. 

Lebih penting lagi bila hal ini terjadi, kira-kira apa dampaknya bagi kehidupan masyarakat banyak? dalam ilmu ekonomi. Resesi adalah istilah yang menggambarkan kontraksi atau penurunan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dikatakan mengalami Resesi ,bila pertumbuhan ekonomi menurut dari titik nol sampai negatif selama setidaknya 2 Kuartal berturut-turut dalam keadaan tersebut umumnya PDB riil akan menunjukkan penurunan permintaan barang dan jasa pendapatan individu dan daya beli masyarakat menurut, tingkat pengangguran bertambah tinggi dan jumlah hasil produksi menurut sebenarnya seluruh dunia pun diprediksi akan mengalami Resesi akibat pandemi covid 19.


Menurut perhitungan pertumbuhan ekonomi global telah berada di angka minus 4,9% pada tahun 2020 angka 1,9% lebih buruk dari parkiran pesimis World Economic Outlook 2020 PDB Global diperkirakan akan berkontraksi antara 5,2 sampai 7,8% membawa jutaan orang menuju jurang kemiskinan bahasa Depan Suram buat semua negara di dunia termasuk Indonesia sejak pada baru mulai berhembus sekalipun sebenarnya rapat pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah cukup mengkhawatirkan pada Kuartal 1 Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mentok pada kedua, 97% pertumbuhan tersebut mengalami kontraksi 2, 41% dibandingkan Kuartal keempat 2019 Aku Atau 2 hasilnya semakin menggembar kan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa keluarga kedua ekonomi Indonesia 4,3% rapor ini lebih buruk daripada sebelumnya yakni minus 3,8% salah satu faktor yang menamakan pemerintah adalah kabar SS yang terjadi di Singapura pada 14 Juli 2020 Kementerian perdagangan dan industri Singapura menghubungkan bahwa pertumbuhan ekonomi mereka 41,2% pada Kuartal 2 tahun 2020.

Berbagai kemungkinan memprediksi bahwa ekonomi hancur lebur dari Singapura itu juga ke negara-negara tetangga termasuk Indonesia bila Singapura,  Malaysia dan Thailand digadang-gadang bakal menyusul mereka sebab ketika negara tersebut sangat bergantung pada perdagangan dan rantai pasok Global ketika perdagangan Global terpapar covid 19 ,sumber pemasukan utama mereka terganggu sebagian pihak merasa Indonesia posisinya agak berbeda apabila ketiga negara tetangga kita bergantung pada perdagangan Global mayoritas di Indonesia masih berasal dari konsumsi rumah tangga atau domestik Ekonomi Universitas Indonesia terkait misalnya berkelakar bahwa ketertinggalan Indonesia dalam memanfaatkan arus perdagangan Global justru jadi keuntungan terselubung sebab kita jadi tes babak belur Singapura.


Ketergantungan Indonesia pada konsumsi rumah tangga dan pasar domestik akan menyelamatkan kita menurut ekonomi konsumsi masyarakat yang ter pantau melalui indeks keyakinan konsumen penjualan ritel menurut masing-masing sebesar 31,67% dan 12,45% pertumbuhan PDB riil Indonesia juga merosot dari 5% di Kuartal keempat 2019 menjadi 3% pada Kuartal 1 2020 angka pengangguran meningkat tajam Bapak prediksi bola tingkat pengangguran terbuka pada 2020 dengan loncat dari 9,2% jauh di atas 5,8% pada tahun 2019 artinya dalam waktu dekat daya beli masyarakat menurun dan pasar domestik kita bakal kocar-kacir. Selain itu meski tidak langsung dihantam pandemi seperti Singapura.

Menteri Keuangan, Chatib Basri menyatakan bahwa kemampuan Indonesia untuk bangkit kembali setelah ekonomi merosot tidak sebaik Singapura penyebabnya penerimaan negara masih bergantung pada sektor korporasi terutama pajak dari perusahaan bidang energi dan sawit padahal penerimaan pajak dari mereka akan turun drastis dalam beberapa tahun ke depan akibat rendahnya produksi dan pendapatan perusahaan menanggapi ancaman Resesi ini pemerintah telah menyisihkan dana stimulus khusus untuk penanganan covid 19 senilai 695,2 Triliun Rupiah dana stimulus Raksasa ini termasuk anggaran 203,9 triliun untuk bantuan sosial serta bantuan UMKM sebanyak 123, 46 Triliun Rupiah yang dialokasikan untuk bantuan kredit subsidi bunga pinjaman dengan insentif pajak seri Mulyani berjanji bahwa pemerintah telah menggunakan seluruh mekanisme untuk menambah kalau habis isi konsumsi investasi maupun ekspor Ia pun berharap kredit dengan jaminan yang diluncurkan pemerintah bisa mendongkrak sektor perbankan membantu pelaku usaha terutama UMKM namun seperti kata ekonomi berasal ekonomi baru akan kembali bergerak bila stimulus tersebut cepat cair dan kurva pertumbuhan pada 19 cepat-cepat melandai mau tidak mau Indonesia harus memprioritaskan penanganan pandemi agar pertumbuhan ekonomi jangka panjang tetap aman, karena bilang terus merebak orang-orang meninggal dan angka positif covid 19 masih tinggi, Siapa pula yang bakal tersisa untuk menggerakkan ekonomi Indonesia? Semangat terus dan Jayalah Negriku Indonesia!


Belum ada Komentar untuk "Indonesia Di Ambang Resesi"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel